Senin, 16 April 2012

Kisah Persaudaraan

*Episode 1 *

Ada dua kakak beradik (cowok) mereka hanya tinggal dengan ibu mereka, si kakak bernama Reno dan si adik bernama Rendi. waktu Reno berumur 6 tahun dan Rendi 1 tahun,, mereka sudah di tinggal oleh ayah mereka, karena ketidak cocokan ayah dan ibu mereka. Reno kecil sangat sayang kepada adiknya, karena hanya Rendi lah yang Reno punya. Waktu mereka di tinggal sang ayah, Rendi sering menangis, dan tidak pernah merasakan kasih sayang sang ayah lagi dan Rendi sering sakit (demam). Semenjak itulah Reno sangat menyayangi adiknya Rendi. Reno, Rendi dan ibunya tinggal di Bali, mereka hidup bertiga dengan harta yang berkecukupan, karena ibu Reno bekerja keras dan akhirnya memiliki beberapa saham serta perusahaan. 
16 tahun sudah mereka jalani hidup bersama-sama, Reno ingin pulang ke kampung halaman mereka, yaitu Jakarta, sebuah kota elit yang ada di Indonesia. Ibu Reno tidak mengijinkan karena akan mengingatkan Ibu pada kejadian masa lalu yang menyenangkan sekaligus menyedihkan buat mereka. Tapi Reno tetap bersikeras ingin pulang ke jakarta dan ingin sekali bertemu dengan ayah mereka. Ibu Reno tetap tidak setuju tapi Reno tetap bersikeras. Akhirnya Ibunya pun menyetujui keputusan Reno untuk pergi ke Jakarta.  "Tapi kamu hanya sendiri, biarkan Rendi dengan Ibu di sini. Jika ibu siap ibu akan mengajak Rendik ke Jakarta, dan kita akan tinggal bersama di sana mungkin untuk waktu yang lama" ujar sang ibu tengah memberikan syarat. Reno pun berpikir, mungkinkah dia bisa hidup sendiri di Jakarta, walaupun dia sudah ada rumah di sana. Reno pun akhirnya menyetujui syarat dari ibunya. 
Malam harinya Reno Rendi dan Ibu makan malam. Mereka melakukan aktivitas makan malam seperti biasa dan hidmat. setelah makan malam, Ibu Reno angkat bicara perihal keinginan Reno pada Rendi. 
Ibu : "Rendi, kakakmu akan berangkat ke Jakarta 3 hari lagi, dia akan berangkat sendiri. Kamu dan Ibu untuk sementara tinggal berdua dulu di Bali, bagaoimana apa kamu setuju?" kata si Ibu sambil menghela nafas. 
Rendi :Dengan terkejut Rendi mengatakan "kenapa sendiri, kenapa kita tidak ikut ibu, kenapa?"
Ibu : kamu kan harus ujian dulu Ren,,
Rendi : Enggak, kamu tidak akan melakukannnya kan kak, apa kamu tega meninggal kan kita berdua di sini, atau kita ikut saja bu, aku kan bisa sekolah dan ujian di sana.
Reno : tidak mungkin Ren, kan sebentar lagi kamu ujian dan setelah ujian kamu bisa menyusul kakak ke Jakarta.
Rendi: Tapi,,,, dengan perasaan marah Rendi pergi ke kamar dan menangis.
Di kamarnya dia menangis dan bergumam sendiri smabil melihat foto keluarga mereka yang tanpa ayah.
Rendi : dalam hati "kenapa semua harus pergi, kenapa, apa mereka tidak mengerti, kenapa aku selau di tinggal, kenapa,,, ayah sudah pergi, sekarang kakak, kenapa tidak ada yang mau memikirkan perasaan q, kenpa,,,,,???????
Reno dan Ibu berbicara panjang lebar di meja makan. Reno sudah tau apa yang akan terjadi jika meraka membicarakan ini kepada Rendi. Akhirnya Reno diam-diam pergi ke kamar Rendi. Untungnya Rendi tidak mengunci pintunya.Reno pun masuk ke kamar Rendi. Reno menghampiri Rendi dan duduk di sebelahnya.Reno banyak bicara, dia pun memberikan masukan kepada Rendi, agar Rendi bisa menerima kenyataan kalau Reno akan pergi meninggalkan mereka bebrapa waktu.
Reno : "Selama aku pergi dan tidak pulang,, kau harus menjaga ibu dengan baik, kau tidak boleh sakit, dan kau juga harus menurut pada ibu. Selama aku tidak di rumah, aku tidak akan bisa menjagamu dan melindungimu, juga,,, aku tidak akan bisa membantumu jika ibu marah padamu."
Rendi menangis mendengar kata-kata kakaknya, dengan marah dia bangun dan berkata kepada Reno, seraya membentak.
Rendi : Dengan mudahnya kau berkata seperti itu pada ku kak, apa kau tidak memikirkan perasaan ku sedikit saja. Dari kecil ayah sudah meninggalkan ku, sekarang kau juga mau meninggalkan ku hah,, apa semuanya hanya memberikan ku kasih sayang yang palsu, kalau begini kenapa aku harus dilahirkan kenapa???? Apa kau mau aku mati??
Reno memukul Rendi,
Reno : Apa yang kau katakan hahhh, apa kau tidak sayang pada kakak mu ini, apa kau tidak sayang pada orang yang sangat takut setiap adiknya menggigil kedinginan, apa kau tidak sayang kepada orang yang tidak pernah tidur jika adiknya demam, apa kau tidak sayang,,,
Reno pun memeluk Rendi,, sambil berkata,
Reno :Aku pergi ke jakarta untuk bekerja dan membantu ibu, aku juga ingin belajar mandiri, kau harus mengerti kau nanti juga harus seperti ku. Aku ingin belajar berbisnis agar aku bisa membantu ibu. Kau harus mengerti Ren,,,.
Reno tetap memeluk Rendi, tiba-tiba tangan Rendi melepas pundak Reno, dan Rendi pun terjatuh. Reno terkejut dan mencoba membangunkan Rendi tapi Rendi tetap tidak bangun. Reno pun membaringkan Rendi di tempat tidur. Reno terus memandangi Rendi dan mengelus kepala nya. Reno tau ini akan terjadi, Rendi akan pingsan setiap kali mengalami tekanan dan stres. Ibu pun melihat apa yang terjadi sambil menangis. 


``Bersambung``